Berpacu dengan waktu. Menjelang Sholat Jum`at, Bulan Romdlon taun 2019 Maséhi, beberapa menit lagi dimulai. Puasaku ada peningkatan dibandingkan dengan taun - taun sebelumnya. Hingga hari ini, baru batalnya 3 hari saja, dan itu bagiku adalah suatu kemajuan, dibandingkan sebelumnya (biasanya pada hari ke-10 atau ke-11 Romdlon telah batal di atas 5 hari). Alhamdulillaah.
Pa Iriyadi, adalah salahseorang orang tua asuh penulis, dan juga guru non formal bagi penulis, saat penulis masih berusia Sekolah Dasar Kelas V dan VI, hingga menjelang Kelas III SMA. Selanjutnya, beliau menjadi salahseorang Guru Formal bagiku, yang mana penulis bersekolah di salahsatu tempat beliau bertugas mengajar.
Beliau mengajarkan sejarah. Dan konsép waktu adalah hal yang diutamakan dan ditekankannya agar dapat kujalani dengan baik. Berkaca kepada pengalaman - pengalaman ummat manusia pada masa yang lampau, guna mendapatkan pemikiran dan langkah - langkah yang bijaksana pada masa kini, adalah hakékat belajar sejarah, yang beliau sering ingatkan kepada penulis.
Masa lalu tida dapat kembali berulang, namun fénoména atau pola - pola peristiwanya senantiasa berulang. Begitu salahsatu pelajaran yang penulis ingat mengenai sejarah.
Selebihnya, sejarah adalah suatu zaman pada saat manusia telah mengebal tulisan. Dan dengan menuliskan hal - hal yang dipikirkan, berarti penulis telah memasuki zaman sejarah pula ☺☺.
Sudah adzan, pamit mau berangkat ke mesjid. Insya Alloh disambung lagi.*
*Inipun menggunakan fasilitas kuota promo, semacam bonus dari Perusahaan Sélulér "Three", berlaku selama 3 - 4 harian, mulai jam 12 hingga jam 1 siang. Ada waktu jéda, maka harus segera diposting.
Riwayat Postingan | | | Cell B1 | | |||
| Riwayat Éditasi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar